20 Oktober 2012

Perseturuan Antar Suporter PSIM Yogyakarta Menelan Korban


YOGYAKARTA: Walikota Yogyakarta Haryadi Suyuti meminta agar dua kelompok suporter pendukung PSIM Yogyakarta bersatu, sehingga tidak lagi muncul perselisihan antarsuporter yang berdampak buruk bagi semua pihak.
Akibat dari perselisihan antardua kelompok suporter tersebut adalah meninggalnya M Nurul Huda, 16, pada Rabu dini hari setelah menderita luka tusuk di tubuhnya pada bentrokan antarsuporter.
“Sudahlah, sampai di sini saja. Peristiwa meninggalnya salah satu suporter PSIM ini bisa dijadikan sebagai bahan pelajaran agar kedua kelompok ini bersatu,” kata Haryadi di Yogyakarta hari ini.
Menurut dia, perselisihan atau perbedaan pandangan antarakedua suporter itu sebenarnya tidak perlu terjadi karena keduanya mendukung klub sepak bola yang sama, yaitu PSIM Yogyakarta.
“Kejadian ini sangat memprihatinkan. Seharusnya, ini menjadi kejadian terakhir. Sepak bola seharusnya menjadi tontonan, dan bukan menimbulkan korban seperti ini,” katanya.
Kematian suporter PSIM itu, lanjut Haryadi, bisa dibawa ke ranah hukum, dan pemerintah pun masih membahas apakah akan memberikan santunan kepada keluarga yang ditinggalkan.
Sementara itu, mantan Presiden Brajamusti Agung Damar Kusumandaru, salah satu kelompok suporter pendukung PSIM, selain Maiden, mendesak Pemerintah Kota Yogyakarta untuk serius menangani perselisihan antardua kelompok suporter itu.
“Jangan sampai ada korban lagi akibat hal ini. Walikota atau Wakil Walikota Yogyakarta harus ada yang turun tangan secara serius menangani masalah ini,” katanya.
M Nurul Huda merupakan warga Kuncen RT17/RW04 Pakuncen Kecamatan Wirobrajan Yogyakarta meninggal dunia setelah mengalami luka tusuk dalam bentrok antardua kelompok suporter usai pertandingan antara PSIM Yogyakarta melawan Persiku Kudus, Senin lalu.
Kejadian tersebut berlangsung di Jalan HOS Cokroaminoto saat korban sedang berkumpul bersama temannya usai menyaksikan pertandingan. Korban mengalami empat luka tusuk di bagian dada tersebut sempat dirawat di RS Sardjito sebelum akhirnya meninggal dunia. (Antara/nj)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar