16 Januari 2013

Suicidal Sinatra Profile

[sinatragroup1.jpg]
Terbentuk di Bali pada tahun 1996 awalnya dengan mengusung nama S.O.S. (Soul Of Speed) yang jika dilihat dari namanya tegas menyiratkan genre musik yang diminati yaitu Heavy Metal utamanya Helloween.

Pada fajar 2001 S.O.S. pelan-pelan bergeser dari genre Heavy Metal menuju Rockabilly a la Living End serta diramu dengan Psychobilly tipikal Tiger Army & Reverend Horton Heat (campur sari ini mereka istilahkan sebagai “Rockabilly Nu Skool”). Sampai kemudian 14 Februari 2004 S.O.S. merilis album indie pertama bertajuk “Valentine Ungu”. Album yang berisikan 8 lagu ini seakan mendeklarasikan S.O.S. telah resmi pindah jalur ke Rockabilly Nu Skool.

Album Valentine Ungu sendiri mendapat respon positif dari pasar, dimana 700 keping segera saja ludes habis terjual. Beberapa media massa nasional memberi komentar cukup baik terhadap Valentine Ungu. Sementara komunitas Indie di Jakarta sempat pula mencicipi dahsyatnya performa mereka saat mengguncang GOR Jakarta Utara dan hajatan kampus Universitas Sahid pada pertengahan 2004 silam.

Untuk melengkapi perubahan identitas musikal dari Heavy Metal ke Rockabilly Nu Skool maka pada 16 Agustus 2004 S.O.S. formal berubah wujud menjadi SUICIDAL SINATRA (terjemahan bebasnya : Frank Sinatra dalam versi yang lebih garang/nekat ). Sinatra—dengan personil terakhir Opix Sinatra (biduan, gitar pendamping), Leo Sinatra (gitar utama), Kappe Sinatra (bass betot), Ajie Sinatra (drum)—di saat hampir bersamaan pada akhir 2004, menyabet gelar prestisius sebagai kelompok musik terbaik di ajang Indie bergengsi “Skool Of Rock” sesi ke II yang diselenggarakan oleh Hard Rock CafĂ©, Bali.

Tepat setahun setelah dirilisnya Valentine Ungu, pada Februari 2005 Sinatra menerbitkan mini album ”Love Songs & Stinkin’ Cheese” dengan 5 tembang cadas bertempo sedang: “White Shoes”, “No Money No Honey”, “Can’t Be Ur Man”, “Going Old With You”, serta “Kentang”.

Eksistensi “Love Songs & Stinkin’ Cheese” ternyata sanggup menculik perhatian jajaran media nasional berpengaruh mulai dari Hai, Trax, Ripple, hingga Rolling Stone. Malah Rolling Stone secara tegas memberi Sinatra gelar terhormat dengan menempatkan Sinatra sebagai “Artists to Watch” di salah satu edisinya. Ekspose yang demikian gencar akhirnya menggugah para event organizer untuk mengundang Sinatra tampil dalam konser-konser bergengsi. Yang patut dicatat di antaranya adalah kehadiran mereka sebagai band panggung utama di Soundrenaline Bali pada Agustus 2005. Sementara single “White Shoes” penetrasinya cukup jauh hingga mencapai Jepang. Single tersebut disertakan dalam album kompilasi “Tropicalize II” disatukan dengan artis-artis besar macam Pennywise & Jack Johnson. Dan videoklip “White Shoes” juga menorehkan jejak prestasi fenomenal dengan meraih juara pertama dan bertahan hingga beberapa minggu di chart videoklip indie Global TV.

Pada 2007 Sinatra akhirnya merilis album–yang frontal mengekspresikan pilihan genre mutakhir mereka—bertajuk “Boogie Woogie Psychobilly”. Benar, Sinatra telah mengukuhkan dirinya sebagai band pioneer Psychobilly di Indonesia.

Boogie-Woogie-Psychobilly… Drink whiskey and cheap Martini…


ARTIST DETAILS
Nama: SUICIDAL SINATRA
Tanggal/Tahun Berdiri : 16 Agustus 2004
Genre: Psychobilly/Rockabilly Nu Skool

Personnel:
1. Leo Sinatra (gitar & vokal)
2. Kappe Sinatra (stand up bass, vokal latar)
3. Ajie Sinatra (drum)


DISKOGRAFI
1. Valentine Ungu
Rilis: 2004

2. Love Songs & Stinkin’ Cheese (EP)
Label: Electro Hell Records
Rilis: 2005

3. Boogie Woogie Psychobilly
Label: Electro Hell Records
Rilis: 2007

4. Tropicalize vol. II (kompilasi)
Lagu: White Shoes
Label: (label dari Jepang)
Rilis: 2006

5. Moshpit Mavericks (kompilasi)
Lagu: Iblis Surga
Label: The Blado Beatsmith
Rilis: 2007

ADDITIONAL INFOS
Influenced by: The Living End, Tiger Army, Mad Sin, Reverend Horton Heat, The Clash, Johnny Cash, Frank Sinatra

Gigs Terbaik:
1. Panggung Utama Soundrenaline, Denpasar, 2007
2. Tour bersama 7Crowns, Bali-Malang-Surabaya-Gresik-Yogya, 2006
3. Panggung Utama Soundrenaline, Denpasar, 2005
4. Thursday Riot at Parc, Jakarta, 2005


REBELLIONROSE PROFILE

 

rebellion rose are :
Sinner : vox and guitar
Roman : back vox and guitar
kmx : back vox and bass
ceking : drum and percussion

Terinspirasi mati oleh lagu-lagu persatuan, perjuangan, pemberontakan, persaudaraan, cinta bumi pertiwi, serta romantisme yang gag muluk-muluk dari SUPERMAN IS DEAD/RAMONES/ RANCID/ DROPKICK MURPHYS/
SOCIAL DISTORTION/BOB DYLAN/ANTI-FLAG/CASSUALITIES/
FLOGGING MOLLY/BAD RELIGION/SEX PISTOLS/JOHNY CASH/
NOFX/GREENDAY/LIVING END/SUICIDAL SINATRA/MARJINAL/
SHAGGY DOG/ENDANK SOEKAMTI/SOSIALSOSIAL/THE DJIHARD
BUNGA HITAM/RUDEDEVILS/INDONESIAN FLAG/DREAMSOCIETY
dan semua pahlawan yg mengibarkan bendera tinggi tegak berdiri ber-armor-kan P.U.N.X dihati!!!!
REBELLION ROSE ARE:
SINNERROSE.VOCAL1.GUITAR2/ROMANROSE.GUITAR1.VOCAL2/
KMXROSE.BASS.BACKVOC/HELLYEAH.DRUM/Ft.kalian semua!
Empat pengembara dari pelosok dan suku yang berbeda Bersatu di jogjakarta/YK berdiri dibawah barikade punkrock yang nyatanya dipandang sebelah mata oleh kebanyakan orang! tak lelah untuk berkarya melawan arus dan tetap utuh terus maju adalah misi kita!!!!
sedikit tinggi dan arogan tapi inilah kita yg tak pernah lelah untuk bernyanyi! Berkarya Atau Mati!!!
Di-endorsed oleh REBELMADE CLOTHES N CHEERS yang telah menjual over a hundred rebellion rose clothes and merchandises tetap masih readystock seterusnya!
Mencoba kuat mengibarkan bendera lusuh, berat dngan darah n keringat bersablon REBELLION ROSE selamanya
“LIVE REBELIOUSLY and DIE GRACEFULLY” Kata Opa JRX!
Salute for all unsung heroes around the world n after, Titanic-Thx 4 Stand together with us, rebel!
Wipe ur golden tears and use ur golden crown! Yeah!


Beberapa lagu Rebellion Rose

Rebellion Rose 



Rebellion Rose - For All Allies, Comrades And Enemies